Cerpen - Terbang Menuju Keabadian
Terbang Menuju Keabadian
Di atas atap
gedung yang menjulang tinggi, angin berhembus kencang, membawa serta suara
gemuruh dari yang berkerumun di bawahnya. Orang-orang menatap dengan penuh rasa
ingin tahu dan khawatir, berbisik satu sama lain tentang sosok yang berdiri di
atap gedung. Dia adalah seorang gadis misterius, wajahnya samar namun menawan,
mengenakan gaun putih yang berkibar-kibar, seolah terbuat dari awan.
Suasana di
bawahnya semakin tegang ketika sirene mobil pemadam kebakaran dan polisi
memecah keheningan. Mereka tiba, dengan peralatan siap, berusaha merayu gadis
itu untuk mundur, menawarkan jaminan keselamatan yang tampak semakin jauh dari
jangkauan. Namun, pandangan gadis itu kosong, seolah terputus dari realita
dunia.
Dalam sekejap,
ekspresi putus asanya tergantikan oleh senyuman yang tak wajar—senyuman yang
penuh kelegaan dan resolusi. Gadis itu melangkah ke tepi, mengangkat tangannya
dengan lembut seolah mengucapkan selamat tinggal kepada dunia yang tak
sekalipun memahaminya. Suaranya melengking, menembus keramaian yang gaduh,
"Selamat tinggal!"
Tanpa ragu,
gadis itu melompat, meluncur ke udara seolah terbang, meninggalkan kerumunan
dalam keterkejutan. Dalam sekejap, tubuh gadis itu melawan gravitasi, seolah
waktu berhenti seiring dengan detakan jantung setiap orang yang menyaksikannya.
Beberapa detik
berlalu—detik yang terasa seperti selamanya—hingga gadis itu menghilang dari
pandangan, meninggalkan kerumunan dalam keheningan yang terbungkam. Keberanian
gadis itu untuk terbang menuju keabadian, meninggalkan jejak yang takkan
terlupakan di hati mereka yang menyaksikan.
Komentar
Posting Komentar