Cerpen - Terbang Menuju Keabadian

Terbang Menuju Keabadian



Alhayu



TW : suicide

Di atas atap gedung yang menjulang tinggi, angin berhembus kencang, membawa serta suara gemuruh dari yang berkerumun di bawahnya. Orang-orang menatap dengan penuh rasa ingin tahu dan khawatir, berbisik satu sama lain tentang sosok yang berdiri di atap gedung. Dia adalah seorang gadis misterius, wajahnya samar namun menawan, mengenakan gaun putih yang berkibar-kibar, seolah terbuat dari awan.

Suasana di bawahnya semakin tegang ketika sirene mobil pemadam kebakaran dan polisi memecah keheningan. Mereka tiba, dengan peralatan siap, berusaha merayu gadis itu untuk mundur, menawarkan jaminan keselamatan yang tampak semakin jauh dari jangkauan. Namun, pandangan gadis itu kosong, seolah terputus dari realita dunia.

Dalam sekejap, ekspresi putus asanya tergantikan oleh senyuman yang tak wajar—senyuman yang penuh kelegaan dan resolusi. Gadis itu melangkah ke tepi, mengangkat tangannya dengan lembut seolah mengucapkan selamat tinggal kepada dunia yang tak sekalipun memahaminya. Suaranya melengking, menembus keramaian yang gaduh, "Selamat tinggal!"

Tanpa ragu, gadis itu melompat, meluncur ke udara seolah terbang, meninggalkan kerumunan dalam keterkejutan. Dalam sekejap, tubuh gadis itu melawan gravitasi, seolah waktu berhenti seiring dengan detakan jantung setiap orang yang menyaksikannya.

Beberapa detik berlalu—detik yang terasa seperti selamanya—hingga gadis itu menghilang dari pandangan, meninggalkan kerumunan dalam keheningan yang terbungkam. Keberanian gadis itu untuk terbang menuju keabadian, meninggalkan jejak yang takkan terlupakan di hati mereka yang menyaksikan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen - 52 Hertz

Cerpen - Sulung